Minggu, 23 Januari 2011

DESINFEKTAN DAN ANTISEPTIK

DESINFEKTAN DAN ANTISEPTIK

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
            Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik  karena  adanya  batasan  dalam  penggunaan  antiseptik.  Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi.
            Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganime yang akan dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya.
            Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium
kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida. Telah dilakukan perbandingan koefisien fenol turunan aldehid (formalin dan glutaraldehid) dan halogen (iodium dan hipoklorit) terhadap mikroorganisme Staphylococcus aureus dan  Salmonella typhi yang resisten terhadap ampisilin engan tujuan untuk mengetahui keefektifan dari disinfektan turunan aldehid dan halogen yang dibandingkan dengan fenol dengan metode uji koefisien fenol.



1.2 Rumusan Masalah
            Dalam pembahasan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang ada pada latar belakang yang akan di bahas pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Pengertian Desinfektan?
2. Pengertian Antiseptik?
3. Macam-macam antiseptic dan desinfektan?
1.3 Tujuan
            Dalam makalah ini bertujuan agar lebih mengetahui pengertian dari desinfektan dan antiseptic, dan mengetahui macam-macam dari desinfektan dan antiseptic.

BAB 1 PEMBAHASAN
Desinfektan, Antiseptik dan Sterilisasi
2.1 Desinfektan
Desinfektan  adalah  bahan  kimia  yang  digunakan  untuk  mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.
2.2 10 kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu :
1. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar
2. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban
3. Tidak toksik pada hewan dan manusia
4. Tidak bersifat korosif
5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda
6. Tidak berbau/ baunya disenangi
7. Bersifat biodegradable/ mudah diurai
8. Larutan stabil
9. Mudah digunakan dan ekonomis
10. Aktivitas berspektrum luas

2.3 Variabel dalam desinfektan
1.Konsentrasi (Kadar)
            Konsentrasi yang digunakan akan bergantung kepada bahan yang akan didesinfeksi dan pada organisme yang akan dihancurkan.

2.Waktu
Waktu yang diperlukan mungkin dipengaruhi oleh banyak variable.
3.Suhu
Peningkatan suhu mempercepat laju reaksi kimia.
4.Keadaan Medium Sekeliling
pH medium dan adanya benda asing mungkin sangat mempengaruhi proses disinfeksi.
2.4 Cara kerja desinfektansia berdasarkan proses-prosesnya adalah sebagai berikut:
ž  denaturasi protein mikroorganisme, yakni perubahastrukturnya hingga sifat-sifat khasnya hilang.
ž  pengendapan protein dalam protoplasma (zat-zat halogen, fenol, alkohol, dan garam logam).
ž  oksidasi protein (oksidansia).
ž  mengganggu sistem dan proses enzim (zat-zat halogen, alkohol, dan garam-¬garam logam).
modifikasi dinding sel dan atau membran sitoplasma (desinfektansia dengan akti¬vitas permukaan).

2.4
Antiseptik
Antiseptik  adalah  zat  yang  dapat menghambat  atau  menghancurkan  mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati.
Antiseptik  juga sebagai substansi kimia yang dipakai pada kulit atau selaput lendir untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi atau merusakkannya.


2.5 Macam-Macam Desinfektan Dan Antiseptik
1. Garam Logam Berat
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam jumlah yang kecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut oligodinamik
2. Zat Perwarna
Zat perwarna tertentu untuk pewarnaan bakteri mempunyai daya bakteriostatis.
3.Klor dan senyawa klor
Klor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum. klor dengan kapur/dengan natrium banyak dipakai untuk mencuci alat-alat makan dan minum.
4.Fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis
Larutan fenol 2 – 4% berguna sebagai desinfektan.Kresol atau kreolin lebih baik khasiatnya daripada fenol. Lisol ialah desinfektan yang berupa campuran sabun dengan kresol, lisol lebih banyak digunakan daripada desinfektan-desinfektan yang lain.Karbol ialah nama lain untuk fenol. Seringkali orang mencampurkan bau-bauan yang sedap
5. Kresol
Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol tetapi juga beberapa senyawa yang dikenal sebagai kresol. Kresol efektif sebagai bakterisida, dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh adanya bahan organic. Namun, agen ini menimbulkan  iritasi  (gangguan)  pada  jaringan  hidup  dan  oleh  karena  itu digunakan terutama sebagai disinfektan untuk benda mati. Satu persen lisol (kresol dicampur dengan sabun) telah digunakan pada kulit, tetapi konsentrasi yang lebih tinggi tidak dapat ditolerir.
6.Alkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan, isoprofil dan benzyl alcohol juga antiseptic. Benzyl alcohol biasa digunakan terutama karena efek preservatifnya (sebagai pengawet).
7.Formaldehida
Formaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan sebagai gas. Agen ini sangat efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida dan fungisida. Dalam larutan cair sekitar 37%, formaldehida dikenal sebgai formalin.
8. Etilen Oksida
Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan agen pembunuh bakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat penting yang membuat senyawa ini menjadi germisida yang berharga adalah kemampuannya untuk menembus ke dalam dan melalui pada dasarnya substansi yang manapun yang tidak tertutup rapat-rapat.
9.Hidogen Peroksida
Agen ini mempunyai sifat antseptiknya yang sedang, karena kemampuannya mengoksidasi
10.Betapropiolakton
Substansi ini mempunyai banyak sifat yang sama dengan etilen oksida. Agen ini mematikan spora dalam konsentrasi yang tidak jauh lebih besar daripada yang diperlukan untuk mematikan bakteri vegetatif.
9.Hidogen Peroksida
Agen ini mempunyai sifat antseptiknya yang sedang, karena kemampuannya mengoksidasi
10.Betapropiolakton
Substansi ini mempunyai banyak sifat yang sama dengan etilen oksida. Agen ini mematikan spora dalam konsentrasi yang tidak jauh lebih besar daripada yang diperlukan untuk mematikan bakteri vegetatif.
11. Senyawa Amonium Kuaterner
Kelompok ini terdiri atas sejumlah besar senyawa yang empat subtituennya mengandung karbon, terikat secara kovalen pada
12.Sabun dan Detergen
Sabun  bertindak  terutama  sebagai  agen  akti-permukaan;yaitu  menurunkan tegangan permukaan. atom nitrogen.
13. Sulfonamida
Sejak 1937 banyak digunakan persenyawaan-persenyawaan yang mengandung belerang sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan lagipula tidak merusak jaringan  manusia.  Terutama  bangsa  kokus  seperti  Sterptococcus  yang mengganggu  tenggorokan,  Pneumococcus,  Gonococcus,  dan  Meningococcus sangat peka terhadap sulfonamide.
14. Antibiotik
Antibiotik ialah zat-zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme, dan zat-zat itu dalam  jumlah  yang  sedikit  pun  mempunyai  daya  penghambat  kegiatan mikroorganisme yang lain.

2.7 Kegunaan Desinfektan
v  Disinfeksi tidak boleh mengganti sterilisasi
v  Kegunaan disinfektan yang terlampau boleh mengakibatkan penumbuhan organisma ‘resistant’.
v  Bancuhan yang betul adalah amat mustahak. Periksa tarikh luput sebelum mengguna.
v  Permukaan mesti dibersihkan dari sisa sebelum disinfeksi.
v  Disinfektan yang tercemar boleh menjadi punca infeksi.
v  Jangan campur-adukkan disinfektan yang berlainan.
v  Semua alat / bahan pakaibuang tidak boleh di disinfek dan diguna semula.


BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
            Ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik  karena  adanya  batasan  dalam  penggunaan  antiseptik.  Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi.

ANGGOTA IMM ASY-SYIFA' PERIODE 2010-2011

1 A’an Diyah P.
2 Ach. Afifil Alfion
3 Adi Surya Mandala
4 Afif Mahbub A.
5 Agung Puji P.
6 Ahmad Fauzi
7 Alta Barokah Y.
8 Anisa
9 Anita Febrianti P.
10 Annisah Pujiastutik
11 Ari Setyorini S.
12 Betty Nurcahya
13 Diah Astutik
14 Dido Riyan M. Y.
15 Entik Mujayanah
16 Erwin Dian H
17 Evelina OK
18 Faisal Amir
19 Fitria Nuraini
20 Fitriya Astutik 
21 Gesit Ratih
22 Gita Ayu A. A.
23 Iif Khusnul K.
24 Inarsih Agustin
25 Isma Dhara A.
26 Isnawati Ningsih
27 Istiadul Maisaroh
28 Jayanti Putri F.
29 Kamal Syarif
30 Khoirun Nikmah
31 La Ode K. A. R.
32 Lia Agustin N.
33 Lisa Merty R.
34 M. Yunus Hidayat
35 Masyita Mira S.
36 Melisa Dwi P
37 Mellinda A.
38 Nico Arifin
39 Nurul Afifatul L.
40 Rani Rosita
41 Rendy Santiko
42 Reni Riswati P. R.
43 Ria Monikasari
44 Ridho Alriskiana
45 Risa Dwi Nuraini

46 Shon Haji D.
47 Siti Choiriyah
48 Siti Kamila
49 Siti Nuzulul Q
50 Sudar Wanto
51 Yessi Ika April 
52 Yoga Pramarta N.
53 Zuhratul Ulama R.  
 

ANGGOTA IMM ASY-SYIFA' PERIODE 2009-2010

1 Abdul Aziz
2 Adzim Hayyu
3 Afirridho
4 Alfan Karimillah
5 Anom Wahyu
6 Aprilina
7 Arifah Maulidiah
8 Bismo Nugroho
9 Desi
10 Devita Pramaja
11 Dwi Bagus F.
12 Dzurriyyah S.
13 Edo Nurmiansyah
14 AyuFanta
15 Fawaid
16 Fiki Puji Syukron 
17 Harnita Dwi
18 Hayat Syamroni
19 Ikawati Valiant
20 Imroatus
21 Ishana Balaputra
22 Kamiludin
23 Kholid Ahmad
24 Kukuh Theo A.
25 M.Hasan Basri
26 Meru Lumering
27 Mifta Arsyi A.
28 Milan Yuliani
29 Mujayanah
30 Nadia
31 Ninin
32 Nurul Badriyah
33 Purwanto 
34 Rhoby Wijaya P.
35 Rico Adi Tri W.
36 Riski Ismayanti
37 Rizki Anda W.
38 Rizki L
39 Saddad Kadavi
40 Sandi Prawira
41 Yunita W.
42 Zulfan Rassanjani